Powered By Blogger

WELCOME TO MY BLOG


Minggu, 18 Oktober 2009

gempa dan ayat suci Al-Quran

Dalam beberapa waktu belakangan ini tersebar isu yang banyak tersebar dan menarik untuk dicermati. Bahwa, ternyata waktu kejadian persis waktu gempa ada di dalam ayat suci al Quran. SMS, facebook, twitter, dan emailpun marak di isi oleh berita tersebut. Benarkah gempa bumi ini adalah hukuman Tuhan atau hanya sekedar fenomena alam biasa?

Gempa bumi yang beruntun mengguncang berbagai daerah di Indonesia ternyata membuat manusia sibuk menganalisa dan berusaha menangkap tanda-tanda alam ini. Bagi para ilmuwan khususnya dengan minat seismologi bencana gempa yang beruntun ini adalah adalah informasi dan data ilmiah yang paling berguna untuk mengungkapkan berbagai misteri bencana alam yang menakutkan ini.

Sedangkan bagi kelompok manusia yang bijak dan beriman maka gempa akan di analisa apakah gempa adalah suatu tanda alam untuk menyampaikan pesan dari kemurkaan Tuhan terhadap ulah manusia. Sedangkan bagi kelompok manusia yang kurang peduli maka analisa yang terucap adalah, biasa saja kematian akan ada di mana saja, ngga usah pusing-pusing untuk memikirkannya. Toh, orang main caturpun akan bisa mati sakit jantung, nah loh.. Pada kelompok orang yang bijak akan senantiasa mencoba mengaitkan tanda alam ini dengan perbuatan manusia sendiri.

Tanpa diketahui siapa yang memulai atau berusaha untuk menganalisa setelah paska bencana beruntun itu timbul cerita yang hangat beredar di masyarakat bahwa ternyata waktu peristiwa gempa dikaitkan dengan ayat suci al Quran. Entah memang kebetulan atau memang hal itu adalah isyarat Ilahi ternyata pesan-pesan yang terungkapun secara persis sama dengan kejadiannya. Gempa susulan di Padang pukul 17.58 WIB. Ternyata dalam kitab suci Alquran, surat 17 (Al Israa') ayat 58 tertuilis bahwa: "Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz)". Bahkan gempa susulan di Padang pada pukul 17.58 WIB, bila ditilik dalam ayat suci al Quran surat 17 (Al Israa') ayat 58, yang tertulis adalah : "Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz)". Sedangkan gempa bumi di Jambi yang terjadi tanggal 1 Oktober 2009 pukul 08.52 WIB. Surat 8 (Al Anfaal) ayat 52 : "(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya". Hanya Allah yang tahu

Bila dilihat dari berbagai sudut pandang baik ilmiah, budaya, sosial atau agama maka penyebab bencana alam atau gempa selalu diinterpretasikan hal yang berbeda. Tetapi bila dilihat lebih bijak bisa saja berbagai analisa sudut pandang tersebut akan bertautan. Berbagai sudut pandang itu bila disinergiskan akan terjadi analisa umum bahwa terjadi dua hal penyebab utama gempa. Faktor pertama adalah fenomena alam di mana karena kondisi alam Indonesia yang terjadi pertemuan lempeng besar dunia ada di daerah rawan tertentu di Indonesia. Sebagai manusia beriman, bagaimanapun bencana alam terjadi karena atas ijin Allah. Kekuatan Pencipta adalah sutradara tunggal dalam segala kejadian dalam kehidupan di alam ini, termasuk bencana alam.

Dari pemikiran manusia bijak lainnya maka bencana yang terjadi di dunia bisa karena ulah manusia itu sendiri. Seperti yang tersabda : “Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. 42 : Asy Syuura : 30). Alquran diketahui mengelompokkan bencana alam ke dalam bencana yang menjadi siksa dan berkait dengan perilaku tidak beriman. Sedangkan di dalam al Quran dijelaskan pula bahwa ada faktor bencana alam yang terjadi disebabkan karena perbuatan dosa atau maksiat sekelompok , Misalnya ketika Allah mendatangkan adzab kepada kaum Nabi Luth yang melakukan perbuatan dosa (homo seks) ; (Q.S. 8 : Al A’raaf : 80 – 84) : Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?". Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri." Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. Ada lima bencana alam yang disinggung dalam Alquran: gempa, banjir, angin topan, petir, hujan batu, dan paceklik.

Terkait dengan gempa, Alquran menginformasikan pada beberapa ayat berikut: "Katakanlah, 'Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan siksa kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu," (QS Al-An'am [6]: 65). "Karena itu mereka ditimpa gempa, lalu mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka," (QS. Al-A'raf [7]: 78). "Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Lalu, ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata, 'Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya,"(QS Al-A'raf [7]: 155). "Mereka tidak mengimani Syuaib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka,"(QS Al-Ankabut [29]: 37).

Namun manusia adalah mahluk yang terbatas, hanya Allah yang tahu. Tidak ada daya upaya manusia untuk mengetahui apapun yang telah di kehendaki oleh Pencipta. Manusia tidak akan pernah tahu mengapa Allah memberi bencana gempa tersebut pada sekelompok manusia lainnya. Sehingga manusia tidak akan pernah tahu bahwa peristiwa gempa bumi tersebut apakah karena peringatan Tuhan atau karena sekedar fenomena biasa.

Tampaknya lagi Ebit G Ade yang selalu terngingang-ngingang berulang kali saat bencana terjadi di Indonesia, dapat menjadi kunci utama untuk menyikapi berbagai cerita heboh yang beredar tersebut. INI BUKAN HUKUMAN, HANYA SATU ISYARAT BAHWA KITA HARUS BANYAK BERBENAH. Bahwa kita jangan hanya mereka-reka dan termenung dengan berbagai bencana gempa ini. Tetapi segera setiap manusia Indonesia harus introspeksi diri masalah hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam atau manusia dengan Penciptanya. Bukankah Allah akan merubah nasib manusia bila manusia bisa merubah dan berusaha. Manusia tidak harus sekedar berdoa saja, tetapi harus berusaha untuk mencegah atau meminimalkan korban atas kehidupan alam yang kadang berubah ganas

Sabtu, 17 Oktober 2009

Adakah yang mencari cinta sejati?
kadang cinta datang terlambat..
saat sang bunga tlah berpendamping, tak ada lagi yang boleh menyentuhnya…
namun rasa yang muncul bukan kesalahan yang harus dicerca ataupun untuk dipermasalahkan… cinta hanyalah rasa yang membuat kita hidup…
lebih hidup dengan perasaan cinta yang sempurna…
dan jika hidup tanpa cinta yang kita inginkan,,, sepertinya, kita telah kehilangan separuh dari hidup kita…
tapi.. meski tanpa cinta itu, kita masih bisa hidup dengan separuh kehidupan yang kita miliki.. atau bahkan kita menemukan cinta yang baru..
yang akan siap mengisi kenangan-kenangan kita dengan kisah yang baru… cinta.. cinta…
orang rela mati demi cinta..
namun itu adalah hal terbodoh yang dilakukan demi cinta..
karena dengan demikian kita akan kehilangan cinta dari sang Cinta…
selamat mencintai cinta kalian…
sgala yang tlah terlewat,,
jangan disesali… bersyukurlah,
karena setidaknya kita telah diberi waktu untuk mengenal orang seperti dia…
bahkan sempat memilikinya…

Senin, 05 Oktober 2009

Mencintai Seseorg yg Tdk Sempurna Dengan Cara yg Sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan. Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwamasih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan. Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagaikesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yangdiciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurnauntuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna!
Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan
kata - katamu itu meninggalkan bekas
seperti lubang di hati orang lain
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang
lalu mencabut pisau itu
Tetapi, tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf
luka itu akan tetap ada.
Dan, luka karena kata - kata
adalah sama buruknya dengan luka berdarah.

Pelangi ( Rainbows )

Pelangi merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya yang (hampir) bersambung (continuous) di langit apabila matahari bersinar semasa hujan turun. Pelangi merupakan satu lengkung yang berwarna-warni dengan warna merah di lengkung paling luar dan ungu di lengkung paling dalam. Mengikut urutan, warna-warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Pelangi dihasilkan apabila cahaya terbias melalui titik air di udara. Sebab itulah pelangi selalu dapat dilihat selepas hujan. Ia berbentuk melengkung (bulat) kerana titisan air di udara berbentuk bulat/sfera. Namun biasanya bagian bawah pelangi itu terlindung oleh bumi. Fenomena pelangi ini juga boleh dilihat dengan membelakangi matahari menyembur air pada hari yang cerah.

Pada dasarnya, cahaya adalah gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang yang mengantarkan siaran radio dan televisi, gelombang cahaya tetapi perbedaannya berada pada rentang frekuensi yang memungkinkan untuk dilihat oleh mata manusia. Gelombang cahaya memiliki rentang frekuensi yang sangat tinggi mulai dari 5 x 1014 hingga 7.5 x 1014 Hz (Hertz), dengan panjang gelombang antara 400 hingga 700 nm (nanometer).

Setiap frekuensi yang berbeda dari cahaya kasat mata akan tertangkap oleh mata kita sebagai warna yang berbeda pula. Gelombang terpanjang kita lihat sebagai warna merah tua, dengan panjang gelombang sekitar 700 nm, sementara gelombang terpendek yang bisa dilihat oleh mata adalah warna ungu dengan panjang gelombang sekitar 400 nm. Sedikit diatas gelombang warna merah, kita akan bertemu dengan gelombang inframerah, sementara dibawah gelombang warna ungu, ada gelombang ultraungu (ultraviolet). Perhatikan bahwa hitam dan putih sebenarnya bukan warna. Benda yang kita lihat berwarna hitam sebenarnya menyerap pancaran radiasi yang mengenainya, sedangkan yang kita lihat sebagai cahaya putih adalah campuran dari semua warna pada rentang spektrum yang kasat mata.

Fenomena optik lain adalah interference atau supernumerary bows, pelangi putih (white rainbow), pelangi merah (red rainbow), pelangi dari cahaya yang dipantulkan (reflected-light rainbow), pelangi yang dipantulkan (reflected rainbow), pelangi dari cahaya bulan, pelangi cahaya inframerah, serta pelangi di atas permukaan air.

Interference atau supernumerary bows adalah sebuah kejadian alam yang jarang terjadi, terdiri dari beberapa pelangi yang samara-samar dilihat pada sisi dalam pelangi primer dan sangat jarang juga pelangi sekunder pada sebelah luar. Supernumerary bows dengan sepintas terpisah dan memiliki berkas warna pastel yang susunan warna biasanya teratur. Pelangi lain yang berbeda dihasilkan ketika cahaya atau sinar matahari membiaskan badan air. Dimana cahaya matahari membiaskan air sebelum tercapai tetesan hujan yang menghasilkan sebuah refleksi pelangi.

Pelangi putih (white rainbow) adalah efek difraksi dari cahaya pelangi terjadi sepanjang butiran air yang sangat kecil diperluas berkas cekung yang muncul cahaya hijau dan bertumpang tindih dengan berkas cekung cahaya merah dan biru. Di tempat perbedaan yang besar dimana warna tumpang tindih, hasilnya sebuah garis besar pelangi putih. Pelangi putih kadang-kadang disebut pelangi awan atau pelangi kabut karena awan dan kabut disusun dengan tipis butiran air yang sangat kecil yang menghasilkan pengaruhnya. Kadang-kadang hasil yang diperoleh tidak jelas atau samara-samar sehingga pengamat susah dalam mengamati bagian dalam garis besar pelangi putih yang busur lainnya redup atau redam. Beberapa derajat bagian dalam pelangi putih terang, pengamat memperhatikan supernumerary bow yang dihasilkan oleh butiran air pada diameter 10 mikrometer, yang cirri bentuk butiran airnya awan atau kabut. Jadi, itu muncul pelangi putih memiliki rekan supernumerary. Pengamat dapat melihat pelangi putih kadang-kadang ketika terbang di atas pesawat, tenang, awan menghias tidak menarik. Cara melihat terdapat nilai antisoar oleh penglihatan dari apa direksi matahari bersinar ke jendela pesawat. Pada letak seperti itu nilai antisolar boleh di bawah cncin warna (glory). Pengamat dapat melihat cekungan putih pada 40 derajat. Pada definisi yang baik letak hiasan awan, pengamat memperoleh pengaruh jelas lokasi pelangi putih di atas permukaan lapisan datar. Jika sudut matahari lebih dari 42 derajat, gambar akan elips dan putaran ke dalam lingkaran hanya jika matahari dengan langsung di atas. Pengamat jarang dapat melihat bagian datar pelangi awan.

Pelangi merah (red rainbow) adalah pelangi yang tinggi di awan, yang maksudnya bahwa matahari tertutup secara horizontal di atas sisi lain pada awan. Pelangi tersebut dibentuk oleh butiran air yang kecil yang menghiasi awan dan tidak akan terbentuk warna putih salah satu efeknya. Karena matahari merupakan tempat kejadian tersebut berlangsung sehingga cahaya matahari menempuh sepanjang garis edar atmosfer bumi sebelum mencapai awan terbentuk atau digambar. Ketika akan terjadi, cahaya matahari akan melalui sepanjang garis edar atmosfer secara selektif kehilangan warna biru secara berangsur-angsur pada spektrum cahaya oleh pencaran. Cahaya putih pad bagian warna biru akan sebagian berubah menjadi warna kemerah-merahan sehingga kita dapat melihat pelangi merah.

Pelangi dari cahaya yang dipantulkan (refected-light rainbow) adalah pelangi yang terjadi pada sore hari ketika matahari akan sedang sedang berada di barat, pengamat akan mengamati pelangi dengan matahari dan laut di belakangnya. Lautan sudah sangat terang pada hari itu karena pelangi sekunder dibentuk oleh cermin seperti refleksi cahay matahari dari permukaan laut. Sinar muncul keluar dari butiran air pada sudut pelangi 42 derajat, kedua cahaya yang terang sebuah butiran air dengan langsung dan cahaya yang terang butiran air setelah refleksi dari permukaan laut. Pengamat akan melihat pantulan cahaya akan menghasilkan pelangi yang lebih tinggi di langit daripada cahaya langsung. Untuk menghasilkan pelangi sedemikian diperlukan letak nilai antisolar dan menggambar sudut 42 derajat lingkaran sekitarnya. Untuk matahari di atas kaki langit, nilai antisolar akan di bawah kaki langit. Pantulan cahaya bertindak sebagai yang dating dari matahari ke bawah kaki langit. Jadi, nilai antisolar untuk pantulan cahaya terletak di atas kaki langit dan pelangi dari cahaya yang dipantulkan akan membentuk lingkaran sekitarnya. Dengan jelas, kita dapat memiliki besar kemungkinan penglihatan lebih dari setengah lingkaran pelangi untuk pelangi yang dipantulkan. Untuk pelangi primer ini hanya diperlukan untuk mengamati pada 51 derajat lingkaran pada dua nilai yang sama. Untuk melihat pelangi dari cahaya yang dipantulkan, satu tidak akan harus berlokasi di penglihatan pantulan permukaan air yang mana matahari turun beberapa mil. Pengamat dapat mengamati langsung dan pelangi dari cahaya yang dipantulkan untuk sudut matahari 11 derajat.

Pelangi dari cahaya bulan adalah pelangi yang terbentuk dari cahaya bulan purnama yang seakan-akan sebagai sumber cahayanya. Sebagian besar pengamat dari pelangi cahaya bulan melaporkan bahwa warna yang dihasilkan menjadi putih, tetapi pengamat mengira hal ini biasanya sebuah faktor fosiologis. Pada penerangan atau pencahayaan tingkat rendah, mata kehilangan kepekaan terhadap warna, jadi ukuran beraneka warna pelangi muncul warna putih. Pengaruh ini sudah dijelaskan dengan baik oleh warna biasa pada gambar penampilan pelangi, walaupun fotografer melaporkan bahwa bahwa pelangi ini muncul menjadi warna putih ketika dia mengambil gambar pelangi tersebut.

Pelangi yang dipantulkan (reflected rainbow) adalah pelangi tampak jika pengamat melihat pelangi dan dihadapannya ada permukaan air, sehingga pelangi dipantulkan oleh permukaan air. Pengamat akan melihat pelangi di langit dan di permukaan air. Pantulan pelangi muncul menjadi sama biasa dengan pantulan sebuah objek tetapi ada cahaya yang berbeda. Pantulan pelangi tidak merupakan pantulan yang langsung dilihat bersamaan di langit.

Pelangi cahaya inframerah adalah pelangi yang terbentuk dari salah satu alat untuk melihat struktur menyerap molekul dengan radiasi inframerah. Jika pengamat mengirim cahaya putih melalui sebuah prisma akan memancarkan spectrum warna. Perbedaan fisikal dengan cahaya merah dan biru, gelombang cahaya merah lebih panjang dari biru. Panjang gelombang menjadi ukuran yang tepat bagian perbedaan spectrum dari warna. Beberapa gelombang spektrum mempunyai panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya merah yang disebut gelombang inframerah dan gelombang ini lebih panjang dari gelombang mikro dan radio. Pada akhirnya cahaya tampak, gelombang yang lebih pendek dari cahaya violet adalah ultraviolet. Untuk pelangi inframerah sumber cahayanya radiasi inframerah. Radiasi akan sampai ke atmosfer bumi ke butiran air. Uap air dan CO2 di atmosfer menyerap panjang gelombang inframerah tetapi yang lain disebarkan. Kemudian radiasi akan melalui butiran air. Cairan air yang besar menyerap beberapa panjang gelombang inframerah dan tetapi masih ada jarak panjang gelombang tidak jauh dari cahaya tampak yang akan memberi sampai ketebalan millimeter air. Radiasi akn memproses mata pengamat, dimana pangamat tidak dapat menemukan pelangi. Karena pelangi tidak tampak di langit. Hal ini terjadi karena cahaya tampak sensitif pada mata manusia yang panjang gelombang berbeda. Pengamat dapat melihat cahaya biru pada 400 nm dan merah 700 nm. Lainnya menunjukkan cahaya inframerah yang sensitif 930 nm.kunci dari masalah ini adalah masalah menyaring untuk karakteristik menyebar yang ditunjukkan. Penyaringan yang dilakukan dengan plastik hitam untuk cahaya tampak dengan panjang gelombang lebih dari 800 nm. Dengan jelas, pengamat melihat pelangi inframerh primer dan sekunder. Supernumeraries dapat juga dilihat pada bagian dalam pelangi primer dan seblah luar pelangi sekunder.

Pelangi di atas permukaan air adalah pengamat membelakangi permukaan air, sehingga sinar matahari ada yang dipantulkan oleh permukaan air dan menimpa butiran air di udara kemudian terbentuk pelangi yang terlihat oleh pengamat. Ada masih situasi lain dimana kita bisa melihat pelangi dari cahaya yang dipantulkan di alam. Beberapa kesempatan, kita bisa melihat di kano di atas danau, diselubungi atau diselimuti oleh kabut pada pagi-pagi benar, sebelum matahari terbit. Sebagaimana matahari terbit, kabut bersih lebih cepat dan kita melihat bagian pelangi, membatasi di atas permukaan danau. Pada umumnya atau pada satu sisi, pemeriksaan tertutup menampakkan peluncuran butiran air yang kecil kira-kira di atas permukaan air. Walaupun kita dapat menafsirkan pada beberapa panjangnya di atas keadaan yang menghasilkan sisa butiran air di atas permukaan tanpa bergabung dengan air danau. Bagaimanapun, cenderung butiran air di atas permukaan air yang tenang. Pengamat memberi kenaikan untuk pelangi yang langsung dan hasil pelangi lain dari sahaya pembiasan dari permukaan danau, tidak hanya sebelum atau setelah melewati sepanjang butiran air. Akibat dari refleksi mengubah nilai efektif antisolar untuk pelangi dari cahaya yang dipantulkan di atas kaki langit. Cahaya pelangi yang dipantulkan setelah melewati sepanjang butiran air akan menghasilkan pelangi pada lokasi yang sama. Rupa pelangi dibatasi oleh letak yang jelas kelihatan di atas permukaan datar air, dimana untuk sudut kecil matahari secukupnya dan akan muncul hiperbola. Pemikiran yang sangat spesial letak butiran air di atas permukaan di depan pengamat dan pemantulan sempurna pada badan air di belakang pengamat di arah matahari. Kombinasi ini akan menghasilkan dua lingkaran yang lengkap pada setiap dua pelangi pada perpanjangan yang diatas dan di bawah kaki langit.